Monday, 28 August 2017

PRODUK KESEHATAN DAN KECANTIKAN HASIL OLAHAN PUTRA UJUNG KUBU

Bicara soal kecantikan dan kesehatan, semua orang pasti sangat mengidamkannya. Tanpa terkecuali buat yang tua, muda, lelaki, perempuan bahkan bencong sendiripun ingin kelihatan cantik dan sehat.

Untuk kelihatan cantik dan sehat ini juga tidak jarang orang mengeluarkan biaya mahal demi tercapainya keinginan hati. Berbagai macam cara dilakukan dari meminum obat-obatan, jamu, hingga sampai operasi plastik.

Bagi orang-orang yang pernah datang atau berkunjung ke Desa Ujung Kubu pastilah ia mengetahui bahwa di Desa ini terdapat ratusan hektar pohon kelapa yang menjadi handalan perekonomian nomor wahid masyarakat Desa Ujung Kubu.

Buah-buah kelapa tersebut dikupas dan dijadikan kelapa bulat/ kelapo gandeng (nama khas batu bara) lalu dijual ke agen-agen lokal untuk dijual keluar kota-kota kecil dan besar lainnya.

Begitulah mayoritas cara penduduk Desa Ujung Kubu mengelolah dan menerima hasil dari kebun-kebun kelapa yang ada di Desa Ujung Kubu.

Lain halnya dengan pemuda Ujung Kubu yang satu ini, namanya Yusri, kelahiran Desa Ujung Kubu.
Yusri PhSi (Pengusaha Sukses Insyaallah)
Ia mampu mengolah buah-buah kelapa ini menjadi suatu produk kecantikan dan kesehatan. Sebut saja "MAZZURI"adalah suatu brand produk kecantikan dan kesehatan yang dikelola oleh pemuda Desa Ujung Kubu yang berusia tiga puluhan ini.
,Hingga saat ini setidaknya "Mazzuri" telah merilis dua jenis produk unggulannya. Yang pertama adalah Virgin Coconut Oil (VCO)


Kemasan VCO Mazzuri siap edar
Sudah banyak yang tahu, bahwa VCO digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia untuk bermacam keperluan dari memasak hingga menjaga kesehatan. VCO dibuat dari kelapa tua yang sudah matang sempurna, diproses secara higenis dengan cara fermentasi tanpa perlu tambahan bahan pengawet dan bahan kimia lain.

VCO dipercaya mengandung sejumlah manfaat, efektif membunuh mikroorganisme dalam tubuh, memiliki kemampuan sebagai antivirus, antibakteri, antijamur, antiprotozoa, dan antioksidan, serta kemampuan untuk meningkatkan jumlah sel darah putih.

Yusri melakoni pembuatan VCO sejak tahun 2005. “Awalnya tak pernah berpikir ini bakal jadi usaha utama. Tutur Yusri yang juga fokus pada usaha sabut kelapa ini.
Dia termotivasi membuat VCO, awalnya untuk mengobati sang ibu yang divonis dokter sakit kanker payudara stadium 3. Ketika ibunya berhasil sembuh, dia pun memutuskan untuk terus menggeluti usaha ini dengan memantapkan kualitas produksinya lewat serangkaian kegiatan pelatihan dan pembinaan.

Selain jadi binaan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara, Yusri kini juga jadi binaan Bank Indonesia.
Yusri mengaku, produksi VCO-nya fluktuatif, rata-rata 300 liter/bulan. Namun, pada Juli 2015 dia pernah mengirim sebanyak satu ton ke Singapura.
Keseharian, Yusri menjual produk VCO yang diberi merk Mazzuri ini dengan kemasan botol ukuran 100, 300 dan 600 ml. “Pasar yang rutin, selain langsung ke konsumen di seputar Batu Bara dan melalui online, juga ke Medan lewat distributor dan ke Jakarta dipasarkan adik,” ucapnya.
Walau usahanya belum begitu besar, tapi Yusri punya visi jauh ke depan, membuat sentra pengolahan kelapa terpadu di Kabupaten Batu Bara. Sebab, selain VCO, dia juga punya produk turunan kelapa lain berupa sabun kecantikan, dan tengah menjajaki usaha produk turunan kelapa lainnya.

Aneka Sabun Kecanikan Mazzuri
Mazzuri juga telah memproduksi sabun VCO. Yaitu Sabun yg di proyeksikan untuk membantu sesiapa yang peduli dengan kecantikan dan kesehatan kulit.
Terbuat dari 70% VCO, yang kaya dengan lauric acid dan myristad acid, bebas dari mercury dan clorin.
Tersedia 2 varian original dan plus madu

Ada produk-produk turunan kelapa lain yang bisa dibuat. Seperti dulu Yusri juga sempat membuat nata de coco, namun gara-gara beredar isu di masyarakat bahwa pembuatan nata de coco menggunakan urea, permintaan pun turun drastis sehingga dia berhenti produksi.
“Tapi kalau isu itu mereda, saya mau juga buat lagi,” imbuhnya.
Intinya, Yusri ingin menunjukkan ke masyarakat Kabupaten Batu Bara, bahwa potensi alam yang dimiliki harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk peningkatan ekonomi. Kuncinya, mau usaha dan kerja keras, serta mau terus belajar.
Di workshop atau tempat produksinya, Yusri memampangkan papan bertuliskan namanya dengan embel-embel di belakang, PhSI. “Itu bukan titel sarjana, tapi singkatan dari Pengusaha Sukses Insya Allah,” ujarnya sambil tersenyum.










Baca juga selanjutnya blog kita ini klik disini

No comments:

Post a Comment

Berikan Komentar anda tentang Postingan ini..!!!